Langsung ke konten utama

IP Adress V4


Pengertian IP Address

è Alamat IP adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. IP adddress dapat dianalogikan sebagai sebuah alamat rumah, ketika sebuah datagram dikirim, informasi alamat inilah yang menjadi acuan datagram agar bisa sampai ke device yang dituju. IPv4 adalah versi pertama yang digunakan untuk produksi di ARPANET pada tahun 1983.

 

Alamat IP dapat dibagi berdasarkan Subnet mask pada Host jaringan menjadi 2 bagian :

a.      Network Identifier (NetID) atau Network Address yang khususu digunakan untuk mengidentifikasi alamat jaringan dimana Host berada.

b.     Host Identifier (HostID), alamat yang khusus digunakan untuk mengidentifikasi alamat Host dalam jaringan.

 

Contoh : IPv4 adalah 192.168.10.1.


 

2.     Representasi alamat

Alamat IPv4 dapat direpresentasikan dalam notasi apa pun yang menyatakan nilai integer 32-bit. Mereka paling sering ditulis dalam notasi titik-desimal, yang terdiri dari empat oktet dari alamat yang dinyatakan secara individual dalam angka desimal dan dipisahkan oleh titik.

Misalnya, alamat IP titik-titik 192.0.2.235 mewakili angka desimal 32-bit 3221226219, yang dalam format heksadesimal adalah 0xC00002EB. Ini juga dapat dinyatakan dalam format hex bertitik sebagai 0xC0.0x00.0x02.0xEB, atau dengan nilai bita oktal sebagai 0300.0000.0002.0353.

Notasi CIDR menggabungkan alamat dengan awalan perutean dalam format ringkas, di mana alamat diikuti oleh karakter garis miring (/) dan jumlah 1 bit berturut-turut dalam awalan perutean (subnet mask).

Representasi alamat lain yang umum digunakan ketika jaringan classful dipraktikkan. Misalnya, alamat loopback 127.0.0.1 umumnya ditulis sebagai 127.1, mengingat bahwa itu milik jaringan kelas-A dengan delapan bit untuk topeng jaringan dan 24 bit untuk nomor host. Ketika kurang dari empat angka ditentukan dalam alamat dalam notasi bertitik, nilai terakhir diperlakukan sebagai bilangan bulat sebanyak bita yang diperlukan untuk mengisi alamat menjadi empat oktet. Dengan demikian, alamat 127.65530 setara dengan 127.0.255.250.

 

3.     Kegunaan

Protokol internet adalah protokol yang mendefinisikan dan memungkinkan internetworking pada lapisan internet dari Internet Protocol Suite. Intinya itu membentuk Internet. Ini menggunakan sistem pengalamatan logis dan melakukan routing, yang merupakan penerusan paket dari host sumber ke router berikutnya yang satu hop lebih dekat ke host tujuan yang dituju di jaringan lain.

IPv4 adalah protokol tanpa koneksi, dan beroperasi pada model pengiriman upaya terbaik, dalam hal itu tidak menjamin pengiriman, juga tidak menjamin urutan yang tepat atau menghindari pengiriman duplikat. Aspek-aspek ini, termasuk integritas data, ditangani oleh protokol transport lapisan atas, seperti Transmission Control Protocol (TCP).

 

4.     Alokasi

Dalam desain asli IPv4, alamat IP dibagi menjadi dua bagian: pengidentifikasi jaringan adalah oktet paling signifikan dari alamat, dan pengidentifikasi host adalah sisa alamat. Yang terakhir juga disebut bidang istirahat. Struktur ini diizinkan maksimum 256 pengidentifikasi jaringan, yang dengan cepat ditemukan tidak memadai.

Untuk mengatasi batas ini, oktet alamat paling signifikan didefinisikan ulang pada tahun 1981 untuk membuat kelas jaringan, dalam suatu sistem yang kemudian dikenal sebagai jaringan berkelas. Sistem yang direvisi mendefinisikan lima kelas. Kelas A, B, dan C memiliki panjang bit yang berbeda untuk identifikasi jaringan. Alamat lainnya digunakan seperti sebelumnya untuk mengidentifikasi host dalam jaringan. Karena ukuran bidang yang berbeda di kelas yang berbeda, setiap kelas jaringan memiliki kapasitas yang berbeda untuk menangani host. Selain tiga kelas untuk pengalamatan host, Kelas D didefinisikan untuk pengalamatan multicast dan Kelas E digunakan untuk aplikasi masa depan.

 

5.     Struktur IPv4

·       Version, untuk mengidentifikasi versi IP.

·       Header untuk menggidentifikasi ukuran header IP.

·       TOS untuk menentukan kualitas tranmisi dari sebuah datagram IP.

·       Identification untuk mengudentifikasi paket IP yang akan di fregmentasikan

·       Total Length untuk panjang keseluruhan datagram IP

·       Flag untuk mengontrol router apakah dibolehkan untuk fragmen.

·       Fragmen Offset ialah jumlah bit dari awal paket dikirim

·       Time to live untuk mengidentifikasi berapa banyak saluran jaringan dimana sebuah datagram IP dapat berjalan.

·       Protocol mendefinisikan protokol yang digunakan dalam bagian data dari datagram IP. 

 

6.     Jenis-jenis IPv4

Ø  Alamat Unicast, alamat IP yang ditentukan untuk antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP yang digunakan dalam komunikasi point-to-point.

Ø  Alamat Broadcast, alamat Ip yang didesain untuk pemroresan oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama.

Ø  Alamat Multicast, alaat yang didesain untuk proses beberapa node dala segmen jaringan yang sama yang dgunakan dalam komunikasi one-to-many.

 

7.     Kelas Pada IPV4

a)     Kelas A (1 bitt pertama IP address-nya “0”)

Alamat unicast untuk jaringan skala besar. Nomor bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu di set dengan nilai 0 (nol). 7 bit berikutnya untuk melengkapi okter pertama akan membuat sebuat network identifier. 24 bitt sisanya (atau 3 oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.

Rentang angka : 0.0.0.0 – 127.255.255.255

Jumlah maksimal alamat IP : 16.777.216

Jumlah maksimal jaringan : 128

b)     Kelas B (2 bitt pertama IP address-nya “10”).

Alamat unicast untuk jaringan skala besar dua bit pertama didalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset kebilangan 3 biner 10. 14 bitt berikutnya untuk melengkapi dua oktet pertama,aka membuat network indentifier. 16 bitt sisanya merepresentasika host indentifier.

Rentang angka : 128.0.0.0 – 191.255.255.255

Jumlah maksimal alamat IP : 1.048.576

Jumlah maksimal jaringan : 16.384

c)     Kelas C (3 bitt pertama IP address-nya “110”) .

Alamat unicast untuk jaringan skala kecil tiga bitt pertama didalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110.21 bitt selanjutnya untuk melengkapi tiga oktet pertama akan membentuk sebuah network identifier, 8 bitt sisanya akan mepresentasikan host identifier.

Rentang angka : 192.0.0.0 – 223.255.255.255

Jumlah maksimal alamat IP : 65.536

Jumlah maksimal jaringan : 2.097.152


d)     Kelas D (4 bitt pertama IP addres-nya “1110)

Alamat multicast ( bukan alamat unicast) sehingga berdeda dengan 3 kelas diatas 4 bitt pertama dikelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 itt sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat mengenali host.

Rentang angka : 224.0.0.0 – 239.255.255.255

Jumlah maksimal alamat IP : tidak didefinisikan

Jumlah maksimal jaringan : tidak didefinisikan

e)     Kelas E (4 bitt pertama IP address-nya “1111”)

Umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen) dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bitt pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Rentang angka : 140.0.0.0 – 255.255.255.255

Jumlah maksimal alamat IP : tidak didefinisikan

Jumlah maksimal jaringan : tidak didefinisikan



 

 

Referensi :

·       https://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4

·       Madcoms.2010.Sistem Jaringan Komputer untuk Pemula.Yogyakarta : Andi

·       Nalendra, Adimas Ketut.2020. Manajemen Jaringan Komputer. Blitar : Pustaka Akademi    Komunitas Indonesia.

·       Alam, Hermansyah, dkk.2020. Sistem Terdistribusi & Simulasi Dasar Jaringan Cisco Packet Tracer, GNS3. Yayasan Kita Menulis.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Subnetting IPV4

Pengertian SubNetting adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa Sub-network. Subnetting hanya dilakukan pada IP addres kelas A, kelas B dan kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.Prinsip subnetting adalah memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID host tambahan. 2.      Kenapa Memerlukan Subnettting? Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin aka